IHT merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh para guru dan staf Sekolah Indonesia Cairo, kali ini dilaksanakan di Hurgada, selama tiga hari yaitu pada 28 – 30 September 2023 dengan mengusung tema “Improving Teachers Ability to Prepare Lessons and Assesment Based on Emancipated Curriculum.” Kegiatan ini diikuti oleh Plt. Kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan Sekolah Indonesia Cairo.

Melalui IHT ini, guru dapat belajar praktik terbaru dalam bidang pendidikan, teknologi, dan penilaian. Ini juga memberi mereka kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan rekan-rekan sejawat. Dalam kedekatan lingkungan sekolah, In House Training juga memungkinkan guru untuk lebih mudah menerapkan apa yang mereka pelajari dalam ruang kelas sehari-hari. Sebagai hasilnya, kualitas pengajaran dan pembelajaran dapat meningkat, manfaat tingkat baik bagi guru maupun murid.

Kurikulum Merdeka Belajar adalah inisiatif yang memberikan kebebasan kepada murid dalam memilih dan merancang pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka sendiri. Ini konsep yang baik karena itu memungkinkan murid untuk mengambil inisiatif mereka sendiri dalam proses belajar. Ini dapat memberikan motivasi yang lebih tinggi dan memungkinkan murid untuk mengembangkan minat dan bakat mereka dengan lebih baik. Namun, penting juga untuk memastikan ada panduan dan dukungan yang memadai bagi murid untuk membuat pilihan mereka dengan bijaksana dan mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.

IHT ini resmi dibuka oleh Atdikbud KBRI Kairo sekaligus Plt. Kepala Sekolah Indonesia Cairo yaitu Bapak Bambang Suryadi, adapun beberapa poin yang disampaikan dalam sambutannya dalam In House Training tentang Kurikulum Merdeka Belajar adalah :

1. Memahami konsep Merdeka Belajar
   Guru perlu memahami secara mendalam konsep dasar dan tujuan dari Kurikulum Merdeka Belajar. Hal ini meliputi pemahaman tentang pentingnya memberikan kebebasan kepada murid dalam pembelajaran.
2. Membahas keuntungan dan tantangan
   Diskusi antar guru tentang kelebihan dan kelemahan dari Kurikulum Merdeka Belajar. Perdebatan terbuka ini dapat membantu guru memahami cara terbaik mengimplementasikannya dan mengatasi hambatan yang mungkin timbul.
3. Memahami peran guru
   Diskusi tentang peran guru dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Guru harus tetap menjadi fasilitator, panduan, dan sumber inspirasi untuk murid. Fokus pada bagaimana guru dapat memberikan bimbingan yang tepat tanpa mengurangi kebebasan murid.
4. Pembelajaran berbasis proyek
   Membahas tentang metode pembelajaran berbasis proyek yang dapat digunakan dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Guru perlu belajar bagaimana merancang proyek-proyek yang relevan dan menantang bagi murid.
5. Pengembangan minat dan bakat
   Mendeteksi minat dan bakat murid. Diskusi tentang strategi yang dapat digunakan untuk membantu murid mengembangkan minat dan bakat mereka melalui Kurikulum Merdeka Belajar.
6. Evaluasi dan umpan balik
   Diskusi tentang metode evaluasi dan umpan balik yang efektif dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Guru belajar bagaimana memberikan umpan balik yang konstruktif dan merancang penilaian yang relevan dengan kebebasan murid dalam memilih cara belajar.

Adapun pesan dan harapan beliau adalah selama In House Training berlangsung, tercipta diskusi terbuka dan mendorong kolaborasi antara guru. Hal ini akan membantu dalam memahami dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar dengan lebih baik di lingkungan Sekolah Indonesia Cairo.

Sosial Media SIC

°Instagram : @sekolahindonesiacairo1
°Facebook : Isc Sic
°Youtube : Indonesian School in Cairo
°Website : sekolahindonesiacairo.sch.id

SILNCairo

JayaJayaJaya

Autor : N Fitri